artikel ILC

9 Tips Supaya Anak Yang Tidak Bisa Diam, Jadi Antusias Belajar

“Duh, anak saya ini memang tidak bisa diam. Selalu berlarian kesana kemari, memanjat meja, berteriak-teriak. Baru duduk nonton TV 5 menit sudah tidak betah dan mencari-cari hal lain apa yang bisa dikerjakan”. Sering mendengar keluhan seperti ini? Atau malah kita sendiri yang sering berkeluh kesah seperti itu?

Tahukah anda bahwa setiap anak memiliki cara yang unik dalam menyerap informasi? Kita mungkin merasa bingung dengan si Kecil yang lebih cenderung bergerak aktif dan berkesan kurang berkonsentrasi dalam hal pelajaran sekolah. Padahal belum tentu si Kecil tidak memperhatikan materi pelajaran, Kita. Bisa jadi si Kecil termasuk anak yang perkembangannya mengacu pada kecerdasan kinestetik. Kecerdasan kinestetik ditandai dengan kekitapuan mengontrol gerak tubuh dan kemahiran mengelola obyek. Si Kecil suka berekspresi dalam mimik atau gaya, atletik, menari, kuat, dan terampil dalam motorik halus, koordinasi tangan dan mata, motorik kasar dan daya tahan.

Anak dengan kecerdasan kinestetik lebih cepat bosan dengan gaya belajar yang hanya duduk diam dan mendengarkan pelajaran. Anak dengan kecerdasan kinestetik menyukai gaya belajar dengan menggunakan obyek, melakukan eksperimen dan tugas fisik yang dilakukan secara berulang.

Jika anak anda termasuk mereka yang memiliki kecerdasan kinestetik ini, jangan paksa dia untuk duduk diam menghapal. Atau duduk diam menulis berjam-jam karena hal tersebut justru akan mematikan kreatifitasnya. Sebaliknya, kita dapatmengembangkan kecerdasan kinestetiknya di rumah sehingga bisa memaksimalkan proses belajar si Kecil dengan 9 gaya belajar berikut ini:

  1. Bermain peran dan terlibat bermain dengan si Kecil. Kita bisa bermain sebagai penjual pembeli, atau dokter dan pasien bersama si Kecil. Sekali waktu ajak dia bermain sebagai guru dan murid atau orang tua dan anak, dan jangan lupa tanyakan bagaimana perasaannya dalam memainkan peranan tersebut. 
  2. Latih keseimbangan. Dengan melakukan kegiatan menari kitapun melatih keseimbangan gerak si Kecil, melatih keselarasan gerak, kekuatan dan kelenturan ototnya. 
  3. Terlibat dengan alam. Dari pada melihat gambar, ajak si Kecil ke kebun rumah dan biarkan ia menyentuh dan melihat langsung jenis tumbuhan yang Kita ingin perkenalkan pada si Kecil. 
  4. Yuk, bikin kelas drama bersama si Kecil! Si Kecil kurang tertarik jika harus duduk dan mendengarkan dongeng, namun akan berbeda ketika Anda memerankannya dengan gerak bersama si Kecil. 
  5. Dukung hobi si Kecil. Libatkan ia dalam kompetisi maupun seni pertunjukan yang juga akan mengasah kepercayaan dirinya. 
  6. Ajak si Kecil dalam kegiatan yang memperbaiki atau membuat sesuatu. Ia akan belajar memecahkan masalah dengan cara belajar yang disukainya. 
  7. Libatkan si Kecil dalam kegiatan ekstrakurikuler. Salurkan kecerdasan kinestetik anak dengan memilih kegiatan yang banyak mengandalkan fisik seperti karate, menari, futsal, basket, dan sebagainya. Kegiatan ini dapat membantu anak bersosialisasi dengan teman sebaya.
  8. Kenalkan konsep bentuk dengan gerak. Si Kecil akan lebih mudah mengenali huruf dengan menggunakan gerakan, begitu juga dengan konsep panjang pendek yang dipraktekan dengan lengan. 
  9. Berikan ruang belajar yang variatif. Bebaskan si Kecil memilih tempat dan gaya belajarnya seperti duduk di karpet, duduk di meja belajar, atau belajar di halaman rumah, ajarkan bahwa belajar itu menyenangkan dan dapat dilakukan di mana saja.

Sumber:

https://www.parentingclub.co.id/smart-stories/permainan-kinestetik 
http://www.parenting.co.id/usia-sekolah/gaya+belajar+anak+tipe+kinestetik
http://pauddikmaskalsel.kemdikbud.go.id/index.php/produk-bp-paudni/jurnal-bp-paudni/312-mengoptimalkan-kecerdasan-kinestetik-anak-usia-dini-dengan-brain-gym